Sabtu, 25 September 2010

Sejarah Kota Ponorogo

kab_ponorogo
Berdasar Legenda
1. Di dalam buku Babad Ponorogo yang ditulis oleh Poerwowidjojo diceritakan bahwa asal-usul nama Ponorogo. Bermula dari kesepakatan dan musyawarah antara Raden Katong. Kyai Mirah. Dan Joyodipo pada hari jum’at sat bulan purnama. Bertempat di tanah lapang dekat gumuk ( wilayah Katongan sekarang ). Di dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa kota yang akan didirikan nanti dinamakan “ Pramana raga “ akhirnya lama kelamaan menjadi Ponorogo.

2. Dari cerita rakyat yang masih hidup di kalangan masyarakat terutama dikalangan generasi tua. Ada yang mengatakan bahwa nama Ponorogo kemungkinan berasal dari kata Pono : Wasis, pinter, mumpuni, mengerti benar, Raga : Jasmani badan sekujur. Akhirnya menjadi Ponorogo.
Tinjauan Etimologi
Mengacu dari sumber-sumber certa diatas. Jika ditinjau secara etimologi akan kita dapatkan beberapa kemungkinan sebagai berikut :

1. Prama Raga
Sebutan Pramana Raga terdiri dari dua kata :
Pramana : Daya kekuatan, rasa hidup, permono, wadi
Raga : Badan, Jasmani
Dari penjabaran tersebut dapat ditafsirkan bahwa dibalik badan wadak manusia itu tersimpan suatu rahasia hidup ( Wadi ) berupa olah batin yang mantap dan mapan berkaitan dengan pengendalian sifat-sifat amarah, alumawah, shuflah, muthmainah

2. Ngepenakake raga menjadi Panaraga
Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan dapat menempatkan diri dimana pun dan kapan pun berada.
Akhirnya apapun tafsirannya tentang Ponorogo dalam wujud seperti yang kita lihat sekarang ini adalah tetap Ponorogo sebagai kota REOG yang menjadi kebanggan masyarakat Ponorogo.

Kabupaten Ponorogo adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di utara, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek di timur, Kabupaten Pacitan di barat daya, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Ponorogo memiliki luas wilayah 1.371,78 km².
Ponorogo dikenal dengan julukan kota reog, karena daerah ini merupakan tempat lahirnya kesenian reyog, yang kini menjadi icon wisata Jawa Timur. Setiap tanggal 1 Muharam Suro, kota Ponorogo diselenggarakan Grebeg Suro yang juga merupakan hari lahir Kota Ponorogo. Dalam even Grebeg Suro ini diadakan Kirab Pusaka yang biasa diselenggarakan sehari sebelum tanggal 1 Muharram. Pusaka peninggalan pemimpin Ponorogo jaman dulu,saat masih dalam masa Kerajaan Wengker, diarak bersama pawai pelajar dan pejabat pemerintahan di Kabupaten Ponorogo, dari Makam Batoro Katong (pendiri Ponorogo) di daerah Pasar Pon sebagai kota lama, ke Pendopo Kabupaten. Pada Malam harinya, di aloon-aloon kota.
Festival Reog Internasional memasuki babak final. Esok paginya ada acara Larung Do’a di Telaga Ngebel, dimana nasi tumpeng dan kepala kerbau dilarung bersama do’a ke tengah-tengah Danau Ngebel. Even Grebeg Suro ini menjadi salah satu jadwal kalender wisata Jawa Timur. Satu lagi obyek wisata yang yang dapat dikembangkan sejajar dengan obyek wisata didaerah lain yaitu Telaga Ngebel. Panorama yang dapat dilihat di Telaga Ngebel sangat menakjubkan. Danau yang masih alami dan belum banyak terjamah fasilitas umum ini, dikelilingi oleh Gunung Wilis. Merupakan objek wisata potensial, yang mampu mendatangkan turis domestik maupun mancanegara apabila dikembangkan secara matang dan terpadu.

Jumat, 24 September 2010

ALUN ALUN PONOROGO

Alun Alun di setiap kota di Indonesia memiliki ciri yang unik dan menarik, tiap kota pasti berbeda penataan dan memiliki keunikan tersendiri. Begitu juga Alun-Alun di kota kami yaitu di kota Ponorogo Jawa Timur.

Alun-Alun adalah sebuah tempat dimana sering diadakan berbagai jenis acara ditempat tersebut. Dari upacara bendera, tempat diadakan berbagai lomba semacam Agustusan, dan juga Alun-Alun Kota Ponorogo sangat identik dengan adanya sebuah pasar malam.

Alun-Alun Kota Ponorogo adalah berupa tanah lapang dimana di keempat sudutnya berdiri beberapa patung singa simbol dari kesenian Reyog Ponorogo. Dibagian barat Alun-Alun berdiri beberapa stan tempat menjual berbagai pernik mulai dari sepatu, sandal, tas, aksesoris handphone, buah-buahan dan terlihat di bagian barat Alun-Alun berdiri sebuah Masjid dengan arsitektur berwarna hijau.

Dibagian selatan Alun-Alun, berdiri beberapa stan juga dan pusat perbelanjaan yang bernama Ponorogo Permai dan sering disingkat oleh kebanyakan orang dengan sebutan Poper. Dibagian Timur berdiri sebuah gedung film bernama Apollo tapi beberapa tahun tidak beroperasi entah apa sebabnya. Dibagian utara Alun-Alun adalah tempat berpusatnya kantor pemerintahan kabupaten dimulai dari Pendapa kabupaten, Gedung Pemkab kab. Ponorogo yaitu Tempat kantor pusat Bupati, di sebelahnya yang masih saya ingat adalah berdiri sebuah radio pemerintah bernama RKPD Ponorogo. hehe…menjadi teringat beberapa tahun yang lalu sering mendengarkan radio ini.

Bercerita tentang keadaan Alun-Alun pasti identik dengan adanya pasar malam dan segala hal yang ada didalamnya. pasti anda sekalian sudah pernah mengetahui dan melihatnya secara langsung. Mungkin di kota anda atau anda pernah mampir atau mengunjungi sebuah kota yang pada saat itu kebetulan diselenggarakan sebuah acara yaitu Pasar Malam. Begitu juga dengan Alun-Alun di kota kami.

Jalan-jalan kami kali ini bersama keluarga adalah ke Pasar Malam kota Ponorogo tercinta. Waktu mudik kemarin saya 3X mengunjungi Pasar Malam di kota kami ini. pertama, kurang 1 hari saat Idul fitri, kedua hari ke-5 saat Idul Fitri dan terakhir ketika saya akan kembali bekerja ke Hong kong lagi sekalian mencari oleh oleh buat majikan dan saudara yang berada di tanah rantau.hehe…ini juga termasuk traveling toh, walaupun hanya jalan-jalan di seputaran kota saja ^_^.

Mudik Idul Fitri 2009 kemarin kami sengaja “mlaku-mlaku bareng” atau ”jalan-jalan bareng”. Karena waktu libur yang dikasih majikan saya di Hong Kong hanya 2 minggu saja, otomatis saya hanya jalan jalan di seputaran kota Ponorogo. Bersama bapak, kakak dan adik (karena ibu ada urusan lain jadi beliau tidak ikut dalam jjs kali ini) lah saya mengujungi Pasar Malam kembali.

Beberapa tahun tidak pulang ke tanah air, saya semakin takjub dengan perkembangan kota Ponorogo tercinta. banyak sekali perubahan perubahan di setiap pojok kota ini, dari banyaknya lampu merah di setiap perempatan kota dan berbagai bangunan baru di setiap sudut sudut kota Ponorogo.

Selain Plesir ke Telaga Ngebel, mudik kemarin saya rame rame mengajak kakak dan adik yang kebetulan mereka mendapatkan jatah libur dari tempat kerjanya. mengajak mereka serasa reuni saat masa kecil kami bertiga….hehe. Menjadi teringat saat masa kecil, ketika itu orangtua kami mengajak jalan pertama kali ke kota.

Padahal yang dimaksud kota menurut pandangan kami adalah pusat kota Ponorogo yang dimulai dari Alun-Alun Kota, Pasar Legi (setelah terjadi kebakaran beberapa waktu lalu. nama Pasar Legi berganti dengan Pasar Songgolangit), dan tempat yang banyak dikunjungi kebanyakan orang. Pertama kali diajak ke Kota, rasa kagum seakan menyeruak dalam pandangan kami bertiga. Karena kami yang hanya anak desa ketika diajak jalan ke kota, seketika ada rasa yang berbeda dalam pandangan kami bertiga ketika itu.

Inikah keramaian kota yang sering menjadi pembicaraan kebanyakan orang di kampung kami? begitulah rasa heran dan takjub berkali-kali menari-nari dalam benak kami masing masing. bahkan rasa takjub itu sampai terbawa ke alam mimpi….

Saya masih ingat, ketika pergi ke kota bapak membonceng kakak dan adik saya, dan ibu membonceng saya dengan sepeda angin masing-masing. Dan sampai sekarang ketika kami sudah bekerja jauh di perantauan, sepeda angin yang dipunyai bapak ibu masih ada dan beliau gunakan kemana saja. duh, saya menjadi kangen ingin bersepeda keliling kampung kami di pelosok kota Ponorogo sana^^

Apalagi, ketika kami diajak bapak ke Pasar Malam di Alun-Alun kota Ponorogo dan sepulangnya di tangan kami masing-masing ada sebungkus Kue Putu. rasa bahagia langsung merona dalam wajah kami bertiga. tak ada mainan apapun yang menjadi oleh oleh sepulangnya dari Pasar Malam ketika itu, hanya sebungkus Kue Putu. hanya itu, tapi kami merasa sungguh bahagia mendapat oleh-oleh tersebut.

Melanjutkan cerita tentang Pasar Malam, Kenapa dinamakan dengan Pasar Malam?! Kenapa tidak Pasar Pagi, Pasar Siang atau Pasar Sore saja?!

Sebenarnya, Sebuah Pasar Malam-pun tidak hanya pada saat malam hari pengunjung berdatangan, pada pagi hari, siang hari, ataupun sore hari para pengunjung yang berjubel, berdatangan kepasar ini. Yang paling ramai adalah pada saat malam hari setelah bakdha Maghrib, dipastikan pengunjung yang kebanyakan datang bersama keluarga yang hanya sekedar berjalan-jalan, melihat keramaian pasar malam ini dengan segala keunikan nya, membeli sesuatu yang tidak ditemui pada hari-hari biasa ditempat ini otomatis kalau kita mencari barang yang kita butuhkan pasti akan kita temukan. Dengan harga yang miring pula dan tentu dengan kualitas yang hampir sama [pengalaman pribadi]. Nah maka kita kebanyakan akan menyebutnya dengan Pasar Malam.

Pasar Malam yang berada di kota kami pun mempunyai keunikan tersendiri, tidak setiap malam pasar ini diadakan. Kita akan menemui Pasar Malam ini pada 1 minggu sebelum Idul Fitri tiba, Pada 5 hari sebelum tanggal 1 Hijriyah dan sekitar bulan Agustus lah, Pasar Malam dikota kami diadakan. dan pada bulan Hijriyah tiap tahun nya diadakan pula lomba Reyog Nasional, bukan saja pesertanya dari kota Ponorogo saja tetapi dari seluruh propinsi di Indonesia, bahkan ada peserta dari luar Indonesia.

Berbagai macam penjual pun menjajakan dagangannya di dalam Pasar Malam ini.Disepanjang jalan menuju Alun-Alun kota Ponorogo saat malam hari, dipastikan akan banyak tempat penitipan Mobil, sepeda motor yang full akan para pengunjung yang menitipkan kendaraan bermotornya. Di seputaran Alun-Alun kota tempat acara berlangsung, hirup pikuk pengunjung datang dan pergi. Kita yang hanya ingin sekedar menikmati malam hari di Alun Alun kota bisa duduk disekitar Pendapa Alun Alun Kota atau di trotoar yang disitu ada banyak penjual jagung bakar manis & pedas yang bisa kita pesan sesuai selera tentu dengan harga yang murah meriah pula.

Ada juga berbagai penjual yang menjajakan berupa-rupa jualannya, ada Tahu Petis, Kacang Rebus, Kue Putu, Manisan Gula Gula, Martabak, Sate Ayam khas Ponorogo, Soto Ayam, Rawon, Bakso, Nasi Goreng dan penjual yang lain yang menjajakan jualannya di setiap stan stan yang mereka sewa dengan menggunakan gerobak yang didesain sedemikian rupa. Dan keluarga kami paling menyukai Tahu Petis yang dijajakan di Alun Alun kota ini, dan dipastikan setiap mengunjungi Pasar Malam tidak pernah lupa akan oleh oleh yang satu ini. Murah meriah dan enak rasanya.

Di seputaran Alun Alun kota, kita yang ingin mengelilinginya bukan dengan jalan kaki, pun dimanjakan dengan berbagai Andong/Delman yang bersedia mengantarkan kita keliling Alun Alun. Seorang Kusir yang berpakaian khas hitam hitam ala Warok jaman dahulu kala dengan senyum ramahnya akan membawa kita mengelilingi Alun Alun dengan tarif yang murah saja.

Didalam Pasar Malam, ada banyak penjual menjajakan dagangannya. Ada penjual berbagai macam jenis baju, ada baju dewasa anak anak, baju muslim, baju batik berbagai mode, jilbab & mukena, penjual pernak pernik oleh oleh khas Kota Ponorogo ada Reyog mini, kaos bertuliskan Reyog Ponorogo Indonesia, penjual Vcd, sampai stan yang menjajakan kebutuhan ibu rumah tangga pun tersedia di tempat ini.

Ada juga stan yang menjual panci, wajan dan semua hal yang berkaitan dengan dunia dapur. ada pula stan penjual bunga asli dari mulai bonsai, berbagai jenis bunga: Anggrek, Gelombang Cinta, bunga bunga yang lain pun tersedia disini.

Disudut tempat lain, kita yang ingin mencari celengan jaman dulu kala semisal berbentuk ayam-ayaman, sapi-sapian,kuda-kudaan,harimau-harimauan pun tersedia juga, yang kesemuanya berasal dari bahan tanah liat yang dibakar dan dicat sedemikian rupa. Tentu kita pun harus pintar menawarnya, agar kita tidak terkecoh dengan harga yang ditawarkan oleh penjualnya. ada juga bermacam-macam mainan anak anak tersedia di Pasar Malam ini dimulai dari komodi putar, mobil-mobilan dan lain sebagainya.
Ditambah lagi, di berbagai sudut di stan mereka masing masing ada juga yang menjual berbagai rupa rupa yaitu oleh-oleh khas kota Ponorogo dimulai dari Jenang Ketan pak Teguh di jalan Wibisono yang terkenal enak karena bungkusnya pun unik menyerupai bungkusan dodol, jadi banyak yang mengira makanan tersebut adalah dodol tapi setelah mencicipi eh ternyata adalah Jenang Ketan. dan pilihan Jenangnya pun beragam, ada Jenang Waluh, Jenang Krisik, dan jenis jenang lainnya. ada pula oleh oleh lain semacam keripik dan kue kue dan lain-lain.

Jika anda nanti menyempatkan berkunjung ke kota Ponorogo, silahkan menikmati juga Kirab Karnaval pada tanggal 1 Hijriyah yang tahun lalu diadakan tanggal 18 Desember, untuk tahun ini saya belum mendapat kabar kapan acara tersebut akan diadakan kembali. Saat kirab ini yang dimulai dari Kota Lama menuju Kota Baru, yaitu dari seputaran makam Batoro Katong (pendiri kota Ponorogo) menuju Alun Alun kota, kita akan menikmati sajian berbagai macam hal dari keunikan karnaval di kota kami.

Ada puluhan Delman yang dihias sedemikian rupa yang didalamnya penumpang dari mulai Bupati, Para instansi pemerintahan dari mulai kepala desa, camat sampai Pemenang lomba ke-putri-an di Ponorogo yaitu Kakang Senduk, akan berhias dengan cantik dan gagahnya. ada pula dari sekolah sekolah di kota Ponorogo yang menampilkan berbagai atraksi semisal drum band, berbagai siswa berhias sedemikian rupa. di tambah lagi biasanya ada sekelompok instansi pemerintah yang menampilkan kesenian asli kota Ponorogo yaitu Reyog juga mengikuti karnaval di setiap tahunnya.

Banyak pengunjung dari kota tetangga dan bahkan luar kota, bahkan ada beberapa wisatawan asing rela berjubel dengan warga sekitar hanya untuk menikmati Kirab yang diadakan 1 tahun sekali di kota Ponorogo ini.

Yuk,kita sama sama menikmati Pasar Malam di kota kami ya. Hehe…saat ini hanya bisa membayangkan saja tentunya. Menikmati Tahu Petis, ataupun Jagung Bakar yang yummy yummy rasanya….
Menuliskan cerita perjalanan kami ini, serasa saya balik ke kampung halaman kembali. Yuk…nanti ramai-ramai datang ke kota Ponorogo ya….(Promosi)

Sabtu, 18 September 2010

TELAGA NGEBEL, PONOROGO

Udara sejuk dan angin sego-sepoi menyelimuti obyek wisata Telaga Ngebel. Panorama asri dan indah mempesona pengunjungnya. Para pencari ikan asyik menangkapi penghuni telaga. Lalu sajian ikan bakar dari telaga kian menambah betah siapapun yang hadir disana. Telaga Ngebel cukup unik dan menarik dibandingkan dengan telaga-telaga lain yang ada di wilayah Jawa Timur. Telaga anggun yang cukup luas ini dikelilingi rimbunnya pepohonan lereng gunung. Kondisi alamnya sangat berprospek baik bila dikembangkan lebih lanjut bahkan dapat menjadi aset Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat sekitar obyek wisata itu sendiri. Telaga Ngebel ibarat tambang emas yang menunggu sentuhan investor, sehingga dapat bersolek dan menjadi ikon kedua di Kabupaten Ponorogo setelah kesenian Reog. Obyek wisata ini layak untuk dikunjungi lantaran masih bersuasana alami dan indah. Kondisi seperti ini dipastikan mampu menghilangkan kepenatan atau kelelahan usai didera kesibukan sehari-hari. Konon cerita yang berkembang di masyarakat, Telaga Ngebel mempunyai cerita unik yang didasarkan pada kisah seekor ular naga bernama "Baru Klinting". Sang Ular ketika bermeditasi secara tak sengaja dipotong-potong oleh masyarakat sekitar untuk dimakan. Secara ajaib sang ular menjelma menjadi anak kecil yang mendatangi masyarakat dan membuat sayembara, untuk mencabut lidi yang ditancapkan di tanah. Namun tak seorangpun berhasil mencabutnya. Lantas dia sendirilah yang berhasil mencabut lidi itu. Dari lubang bekas lidi tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk Telaga Ngebel. Legenda Telaga Ngebel, terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro. 0byek wisata Telaga Ngebel terletak sekitar 24 km kearah timur laut dari pusat kota Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, tepatnya berada di Gunung Wilis dengan ketinggian 750 meter diatas permukaan laut, dengan suhu sekitar 22 derajad celcius. Luas permukaan telaga 15 km dengan dikelilingi jalan sepanjang 5 km. Panoramanya sangat indah dan menakjubkan. Udaranya sejuk dan kondisi alamnya masih asri. Di kawasan Telaga Ngebel, aneka ragam buah sepertu durian, manggis, dan pundung. Di Telaga Ngebel setiap satu tahun sekali diselenggarakan ritual budaya berupa Larungan Sesaji pada tahun baru Hijriyah/Tahun baru Islam 1 Muharam atau 1 Suro.

Kiat Agar Sex Tahan Lama



Bagaimana cara menambah ukuran, kekuatan dan stamina untuk ereksi? Tentu ini jadi pertanyaan yang berlangsung terus-menerus bagi kaum pria. Ada perlakukan yang tiada akhir, berbagai obat-obatan juga peralatan, yang mengkalim mampu membantu memompakan volume. Selain itu, beberapa solusi yang berbeda dengan cara menggunakan teknik menahan air juga ditawarkan. Namun pada kenyataannya, kita diberkati dengan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita. Jadi kita semua boleh berupaya dengan memaksimalkan apa yang telah kita miliki. Berikut kami berikan beberapa tips realistis di bawah ini, dimana ada beberapa usaha yang mesti Anda lakukan agar dapat mendapat ereksi maksimum. Tips berikut bisa jadi cara mudah saat Anda bercumbu rayu, dan siap melakukan hubungan seks. Dengan perlakukan yang tepat Mr P dapat melakukan penjelajahan, dan Anda bukan hanya sekedar jadi pria yang mampu melakukan 'sekali gerakan.'

Makanan yang Bagus

Menumbuhkan ereksi secara besar-besaran merupakan masalah bagi tubuh Anda. Darah dan horomon menafsirkan nutrisi yang bermanfaat. Jadi nutrisi yang bagus merupakan kunci untuk mendapatkan seks berlipat ganda. Karbohidrat, bermnafaat untuk membangun balok energi, yang esensial. Seksual kita membutuhkan makanan karbohidrat dan beragam dari jenis ini. Pasta dan roti merupakan sumber karbohidrat penuh. Anda juga perlu mengkonsumsi zat besi setiap hari. Zat besi merupakan bahan vital dalam testosterone, cairan air mani dan sperma. Anda dapat menemukan sumber mineral ini dari seafood, kacang polong dan kacang-kacangan. Atau untuk lebih praktisnya Anda dapat membeli suplemen zat besi.
Hidari makan berlebih sebelum melakukan hubungan seks. Jika Anda makan malam berdua, jangan menyantap menu makanan dari daging dan minum anggur plus makanan penutup, setidaknya jika Anda berencana melakukan hubungan seks setelah acara makan malam. Usahan menyantap makanan sejam sebelum melakukan hubungan seks supaya proses pencernaan berjalan dengan sempurna.

Posisi Yang Tepat

Posisi dalam melakukan hubungan seks dimana pihak pria yang berada di atas - seperti posisi missionary dan doggy style - memberikan keuntungan lebih pada pria, lantaran posisi ini memacu aliran darah dan memberikan ereksi yang tahan lama dan kuat. Jadi jangan lakukan posisi dimana wanita di atas pada sesi awal hubungan seksual. Sentakan gravitasinya akan mengeluarkan aliran darah dari ereksi Anda. Posisi wanita diatas juga membuatnya mengendalikan gerakan, jadi juga dan ini bisa membuat pria kehilangan kontrol yang lebih baik pada penetrasi.

Kurangi Kepekaan Agar Tahan Lama

Cara klasik untuk mengurangi kepekaan berlebih adalah menggunakan kondom. Tapi jika Anda tak ingin menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim dengan pasangan, Anda dapat mencoba cara lain. Sesekali keluarkan Mr P dari Ms V saat Anda merasa akan mencapai klimaks. Trik ini berguna untuk mengalihkan pikiran Anda sejanak untuk menghindari ejakulasi terlalu awal, namun tak mengurangi kekuatan ereksi.

Atur Pengobatan Yang Sedang Anda Jalani

Pengobatan untuk beberapa penyakit seperti depersi, phobia social, OCD, dan kegelisahan saat ini biasa digunakan oleh doketr. namun, pengobatan semacam ini bisa mengakibatkan sulitnya ereksi. Jika Anda mengkonsumsi obat semacam ini, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan Anda tidak mendapat resep berlebih, yang mengakibatkan matinya kehidupan seksual Anda.

Simpan Kekuatan

Jangan membuat diri Anda kelelahan di sesi awal saat melakukan hubungan intim. Terlalu lelah disesi awal dapat mengakibatkan ereksi jadi lembek. Jadi ukur bats kekuatan Anda.

Tak Perlu Gugup

Terlalu gelisah dan gugup justru dapat membuat ereksi Anda melembek. Namun sayangnya, seks seringkali berhubungan dengan hasil yang menggelisahkan, jika itu terkait dengan image tubuh yang negatif. Seperti saat Anda pertama kali melakukan hubungan seksual dengan pasangan, sudah tentu Anda dihantui kegelisahan. Sebaiknya temukan cara untuk membuat diri Anda merasa nyaman jika Anda dihinggapai rasa gugup saat hendak melakukan hubungan seksual.

Latihan Perut

Lakukan latihan perut. Gerakan ini memiliki andil dalam membantu otot perut Anda mempertahankan ereksi. Selain itu, dengan postur tubuh yang bagus percaya diri Anda semakin bertambah. Selian latihan perut, Anda juga bisa melakukan latihan kegel untuk Mr P. Meski hal ini tak terbukti dapat memperbesar ukurannya, tetapi bisa membantu mempertahankan ereksi berlangsung lebih lama.

Jangan Merokok Dan Minum Beralkohol Berlebih

Merokok membuat sirkulasi darah jadi buruk, dan saat Anda ingin melakukan hubungan seksual, sangat dibutuhkan aliran darah yang lancar. Jadi jika Anda ingin kehidupan seks yang selalu panas, ini sebuah alasan kuat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Minum minuman beralkohol terlalu banyak juga berpengaruh pada prostate Anda.

Apapun resepnya, sebenarnya pola hidup sehat juga akan memberi kemampuan luar biasa dalam kehidupan seksual Anda. Selamat mencoba!

Tips Ampuh Tahan Lama Dalam Berhubungan Seks

1. Stop & Go. Latihan ini bisa dilakukan laki-laki pasangan Anda sendiri atau dengan bantuan Anda. Intinya adalah menstimulasi Mr.P hingga mendekati ejakulasi, lalu berhenti sampaia mendekati titik turn off. Ulangi cara terebut sekita3-5 kali per sesi. Setelah 2-6 minggu Anda sudah dapat melihat perubahan stamina Mr.P dan sudah tidak perlu lagi menggunakan teknik ini.

2. Squeezing Technique. Tepat sebelum pasangan Anda ejakulasi, berhentilah menstimulasi. Berikan tekanan pada bagian pangkal Mr. P dengan melingkarkan ibu jari dan jari tengah. Fokuskan tekanan ke bagian uretra tapi jangan terlalu keras, nanti bisa menyakitinya. Cara ini akan mengurangi ketegangannya dan menahan respon ejakulasi. Berika tekanan ini pada saat yang tepat sebelum ejakulasi, karena bila terlalu lamban bisa terlambat.

3. Woman On Top. Posisikan tubuh Anda di atasnya. Minimalkan gerakan tubuh saat Mr. P berada dalam Ms. V Anda. Berlatihlah terus hingga pasangan Anda terbiasa dan dapat bertahan 15 menit sebelum ejakulasi. Ulangi langkah tersebut sambil menstimulasi sebebasnya sehingga dia bisa bertahan 15 menit sebelum ejakulasi. Perlahan namun pasti, Mr. P-nya akan bertahan lebih lama walaupun tanpa bantuan Anda lagi.

4. Masturbation. Salah satu cara meningkatkan dan melepaskan ketegangan seksual adalah masturbasi teratur. Melalui masturbasi, pasangan Anda bisa melatih dirinya dalam menghadapi rangsangan-rangsangan yang diterimanya. Karena sudah terbiasa maka dia bisa bertahan semakin lama menuju titik klimaks. Tapi jangan terlalu sering masturbasi, bisa-bisa dia melupakan Anda.

5. More Fore Play, Please! Meski wanita dianggap bisa bertahan lebih lama, seringkali wanita butuh rangasangan lebih untuk mencapai orgasme. Untuk itu, minta pasangan Anda agar membelai Anda dengan lebih kreatif dan dengan durasi lebih lama dari biasanya. BUkan tidak mungin, wanita meraih orgasme saat foreplay. Kalau sudah begini, biasanya Anda masih ingin lanjut, nikmati titik klimaks berdua bersama pasangan langsung setelahnya.

6. Kondom.Sebagian pasangan laki-laki mengakui bahwa menggunakan kondom bisa mengurangi stimulasi saat berhubungan. Biasanya, hal ini lebih dirasakan oleh laki-laki. Kalau pasangan Anda juga merasakan hal yang sama, maka Anda bisa menggunakan kondom untuk memperkecil stimulasi pada Mr.P. Dengan begitu dia tidak akan terlalu cepat ejakulasi.

Kamis, 16 September 2010

PEROKOK ADALAH SERDADU BERANI MATI

Para perokok adalah pejuang gagah berani. Berada di dekat kawan-kawan saya perokok ini. Saya serasa berdampingan dengan rombongan serdadu berani mati. Veteran dua Perang Dunia, Perang Vietnam, Perang Revolusi Dan Perang Melawan Diri Sendiri.

Perhatikanlah upacara mereka menyala belerang berapi. Dengan khimadnya batang tembakau dihunus dan ditaruh antara dua jari. Dengan hormatnya Tuhan Sembilan Senti. Disisipkan antara dua bibir, digeser agak ke tepi. Sementara itu sudah siap An Naar, nyala api sebagai sesaji.

Hirupan pertama dilaksanakan penuh kasih sayang dan hati-hati. Kemudian dihembuskan asapnya, ke kanan atau ke kiri. Mata pun terpicing-picing tampak nikmat sekali. Berlindung pada adiksi dari tekanan hidup sehari-hari. Lena kerja, lupa politik, mana ingat anak dan isteri.

Para perokok adalah serdadu-serdadu gagah berani. Untuk kenikmatan 5 menit mereka tidak peduli 25 macam penyakit yang dengan gembira menanti-menanti. Saat untuk menerkam dari setiap penjuru dan sisi.

Paru-paru obstruksi kronik bronkhitis kronik dan emfisema. Gangguan jantung pembulu darah arteriosklerosis hipertensi dan gangguan pembulu darah otak. kanker rongga mulut, nasopharynx, oropharynx, hypopharynx dan rongga hidung. Lalu sinus paranasal, larynx, esophagus dan lambung. Radang pankreas, hati, ginjal, ureter dan kandung kemih. Radang cervix uteri dan sumsum tulang, infertilitas dan impotensi. Daftar ini belum disusun secara alfabetis, dan sebenarnya (ini rahasia profesi medis) penyakit yang 25 ini cuma nama samaran julukan pura-pura saja.

Nama aslinya penyakit rokok.

Rokok, abang kandung narkoba ini tak tertandingi dalam soal adiksi. 4000 macam racun didapatkan sepanjang sembilan senti. Untuk orgamus nikotin 5 menit itu serdadu tembakau ini mana peduli terhadap hari depan anak-anak yang masih memerlukan pencarian rezeki. Terhadap bagaimana terlantarnya kelak janda yang dulu namanya isteri. Atau nasib duda yang dulu namanya suami. Terhadap pengotoran udara depan belakang, kanan dan kiri. Dalam memuaskan ego, dengan sengaja mendestruksi diri pribadi.

Betapa beratnya memenangkan Perang Melawan Diri Sendiri.

Sabtu, 11 September 2010

Sejarah ponorogo



Ponorogo - Melihat gerak yang ditampilkan para pelaku jenis kesenian khas Ponorogo, Jawa Timur, Reog Ponorogo, terlintas kesan mistis di dalamnya.
Reog, sering diidentikkan dengan dunia hitam, preman atau jagoan. Minuman keras dan juga kendalanya. Tak lepas pula kekuatan supra natural. Barung mempertontonkan keperkasaan dalam mengangkat dadak berat seberat sekitar 40 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung.
Instrumen pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkan atmosfir mistis, aneh, eksotis sekaligus membangkitkan gairah.
Tidak hanya satu versi yang diceritakan asal muasal kesenian Reog Ponorogo. Sebuah buku terbitan Pemda Kabupaten Ponorogo pada tahun 1993 menyebutkan, sejarah lahirnya kesenian ini pada saat Raja Brawijaya ke-5 bertahta di Kerajaan Majapahit.
Untuk menyindir sang raja yang amat dipengaruhi oleh permaisurinya ini, dibuatlah barongan yang ditunggangi burung merak oleh Ki Ageng Tutu Suryo. Lebih lanjut cerita rakyat yang bersumber dari Babad Jawa menyatakan pada jaman kekuasaan Batera Katong, penambing yang bernama Ki Ageng Mirah menilai kesenian barongan perlu dilestarikan.
Ki Ageng Mirah lalu membuat cerita legendaris tentang terciptanya Kerajaan Bantar Angin dengan rajanya Kelono Suwandono. Kesenian Reog ini pertama bernama Singa Barong atau Singa Besar mulai ada pada sekitar tahun saka 900 dan berhubungan dengan kehidupan pengikut agama Hindu Siwa. Masuknya Raden Patah untuk mengembangkan agama Islam disekitar Gunung Wilis termasuk Ponorogo, berpengaruh pada kesenian reog ini. Yang lalu beradaptasi dengan adanya Kelono Suwandono dan senjata Pecut Samagini.
Biar bagaimanapun cerita yang menyebutkan asal usul Reog Ponorogo bersumber yang jelas. Kini kesenian ini tidak hanya dijumpai di daerah kelahirannya saja. Biasanya satu group Reog terdiri dari seorang wWarok Tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya.
Kedasyatan Reog Ponorogo dalam mengumpulkan dan mengerakkan massa sempat membuat sertifikat sebuah organisasi sosial politik sejak tahun 1950-an untuk mendomplengnya sebagai alat. Tahun 1955 misalnya terbentuk cakra cabang kesenian reog agama milik NU, untuk memenangkan partainya pada pemilu. Kemudian Bren Barisan Reog Nasional atau BRP atau Barisan Reog Ponorogo milik Tegak. Hal ini membuat Reog Ponorogo dalam perkembangannya nyaris tiba jurang kematian.
Pada tahun 1965 sampai 1971 saat pemerintah menumpas PKI, BRP dibubarkan dan imbasnya membuat reog-reog lain ikut ujungnya. Ribuan unit reog terpaksa dibakar akibat terpaan isu kesenian ini menjadi penggalak komunis dalam mengumpulkan dan mengerakan massa. Para pelaku kesenian ini akhirnya menjadi pekan atau pencari rumput.
Beruntung di akhir 1976, Reog Ponorogo kembali dihidupkan dengan pendirian INTI (Insan Tagwa Illahi Ponorogo). Belajar dari sejarah ini, banyak pelaku seni ini yang tidak ingin lagi ditunggangi. Biarlah reog menjadi milik rakyat tanpa batasan dan diklaim milik golongan tertentu. Reog Ponorogo terus berkibar hingga sekarang, bahkan sejumlah pengembangan bentuk dalam pengarapan kesenian ini banyak dilakukan. Terutama dengan menjamurnya lembaga formil untuk mengembangkan kesenian reog dalam bentuk konterporer.
Ini soal kesenian yang terlanjur dicap berbau mistis ini, upaya pelestarian dan pemulihan melalui festival rutin tahunan terkadang justru mengorbankan kemurnian dan kekhasan kesenian itu sendiri. Padahal unsur mistis, justru merupakan kekuatan spiritual yang memberikan nafas pada kesenian Reog Ponorogo.
Banyak hal yang terkesan mistis dibalik kesenian Reog Ponorogo. Warok misalnya, adalah tokoh sentral dalam kesenian ini yang hingga kini menyimpan banyak hal yang cukup kontroversial. Tidak sedikit orang yang menganggap profil warok telah menimbulkan citra kurang baik atas kesenian ini.
Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara yang baik dan jahat dalam cerita kesenian reog. Warok Tua, adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Kendati demikian, kehidupan warok sangat bertolak belakang dengan peran yang mereka mainkan di pentas.
Konon warok hingga saat ini dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok, seperti pendekatannya dengan minuman keras dan dunia preman.
Untuk menjadi warok, perjalanan yang cukup panjang, lama, penuh liku dan sejuta goda. Paling tidak itulah yang dituturkan tokoh Warok Ponorogo, Mbah Wo Kucing. Untuk menuju kesana, harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jalan kemanusiaan yang sejati.
Warok Tua, sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai sesepuh di masyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai pegangan spiritual ataupun ketentraman hidup. Petuah yang disitir seorang warok tua sebenarnya sudah sering didengar namun kata-kata yang keluar dari mulutnya seolah bertenaga.
Dulunya warok dikenal mempunyai banyak gemblak, yakni lelaki belasan tahun yang kadang lebih disayangi ketimbang istri dan anaknya. Memelihara gemblak adalah tradisi yang telah berakar kuat pada komunitas seniman reog. Seolah menjadi kewajiban setiap warok untuk memelihara gemblak agar bisa mempertahankan kesaktiannya. Apalagi ada kepercayaan kuat di kalangan warok, hubungan intim dengan perempuan bahkan dengan istri sendiri, bisa menjadi pemicu lunturnya seluruh kesaktian. Saling mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan adalah ciri khas relaksi khusus antara gemblak dan waroknya.
Sebegitu jauh persepsi buruk atas warok, diakui mulai dihilangkan. Upaya mengembalikan citra kesenian ini dilakukan secara perlahan-lahan. Profil warok saat ini misalnya mulai diarahkan kepada nilai kepimpinan yang positif dan menjadi panutan masyarakat. Termasuk pula memelihara gemblak yang kini semakin luntur. Gemblak yang biasa berperan sebagai penari jatilan, kini perannya digantikan oleh remaja putri. Padahal dulu-dulunya kesenian ini tampil tanpa seorang wanita pun.
Selain warok, peran pembarong atau pemanggul darak merak, dalam kesenian Reog Ponorogo, tidak bisa disepelekan. Apalagi kesenian ini nyata mengandalkan kekuatan tubuh dan atraksi akrobatiknya.

Seorang pembarong, harus memiliki kekuatan ekstra. Dia harus mempunyai kekuatan rahang yang baik, untuk menahan dengan gigitannya beban darak merak yakni sebentuk kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi dua meter yang beratnya bisa mencapai 40-an kilogram selama masa pertunjukan.
Sekali lagi kekuatan gaib sering dipakai pembarong untuk menambah kekuatan ekstra ini. Semisal, dengan cara memakai susuk, di leher pembarong. Untuk menjadi pembarong tidak cukup hanya dengan tubuh yang kuat.
Seorang pembarong pun harus dilengkapi dengan sesuatu yang disebut kalangan pembarong dengan wahyu. Wahyu inilah yang diyakini para pembarong sebagai sesuatu yang amat penting dalam hidup mereka. Bila tak diberkati wahyu, tarian yang diperagakan seorang pembarong akan tampak tidak enak dan tidak pas untuk ditonton.
Semula banyak orang tua di Ponorogo khawatir, akan kelangsungan kesenian khas Ponorogo ini. Pasalnya kemajuan jaman akan membuat pemuda di Ponorogo tidak akan mau lagi ikut berreog. Apalagi menjadi pembarong.
Namun kini telah banyak lahir pembarong muda, yang sedikit demi sedikit meninggalkan hal-hal yang berbau mistis. Mereka lebih rasional. Seorang pembarong, harus tahu persis teori untuk menarikan dadak merak. Bila tidak, gerakan seorang pembarong bisa terhambat dan mengakibatkan cedera.
Setiap gerakan semisal mengibaskan barongan ada aturan bagaimana posisi kaki, gerakan leher serta tangannya. Biasanya seorang pembarong tampil pada usia muda dan segar. Menjelang usia 40-an tahun, biasanya kekuatan fisik seorang pembarong, mulai termakan dan perlahan dia akan meninggalkan profesinya.
Saat ini, banyak pembarong yang menyangkal penggunaan kekuatan gaib dalam pementasan namun sebenarnya kekuatan gaib adalah elemen spiritual yang menjadi nafas dari kesenian ini. Sama halnya dengan warok, kini pun persepsi pembarong digeser. Lebih banyak dilakukan dengan pendekatan rasional.(Idh)

Created by : elang69